Kas Masjid Harus Nol Rupiah
425 • Dipublish 10 Mei 2019Ada yang unik dari manajemen keuangan Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Masjid tersebut punya program mengharuskan kas masjid nol rupiah tiap akhir bulan. Nol rupiah dalam arti disini adalah kas yang berasal dari infaq jemaah harus dikembalikan ke masyarakat untuk pemberdayaan.
Banyak kegiatan yang dilakukan Masjid Jogokariyan ditujukan untuk masyarakat. Di bulan Ramadan ini masjid mengadakan 2.000 piring takjil untuk jemaah atau masyarakat luas. Menunya pun tidak hanya satu, beragam menu disajikan agar jemaah tidak bosan. Mulai dari ayam goreng, olahan daging dan lainnya.
Masjid juga memiliki program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Jadi pusat masalah perkonomian masyarakat di sekitar. Di sisi bangunan masjid ada klinik yang siap melayani keluhan kesehatan masyarakat. Ada juga kamar inap sekelas setara hotel bintang 3 ditujukan untuk musafir yang butuh istirahat. Sehingga, tidak perlu tidur di masjid pelataran masjid. Semua ini fasilitas ini tanpa biaya, kecuali kamar inap bagi yang mampu dipersilakan bayar.
Jika uang kas belum habis, maka biaya akan ditujukan ke usaha UMKM masyarakat. Bagi masyarakat yang ingin usaha bisa kirim proposal ke masjid dan kan dikasih modal untuk usaha. Sisanya uang akan disebar ke masjid-masjid binaan untuk kebutuhan operasional.
Ketua Dewan Takmir Masjid Jogokariyan Ust. Muhammad Jazir bilang program uang kas nol rupiah untuk mengembalikan uang jemaah kembali ke jemaah. Menurutnya banyak yang salah kaprah dari manajemen pengurus masjid yang pelit mengeluarkan uang karena hitung-hitungan. Buatnya pengurus masjid harus bermental orang kaya yang hobi memberi. Sehingga, pengurus akan mencari berbagai cara agar uang infaq terus berputar.
Banyak kegiatan yang dilakukan Masjid Jogokariyan ditujukan untuk masyarakat. Di bulan Ramadan ini masjid mengadakan 2.000 piring takjil untuk jemaah atau masyarakat luas. Menunya pun tidak hanya satu, beragam menu disajikan agar jemaah tidak bosan. Mulai dari ayam goreng, olahan daging dan lainnya.
Masjid juga memiliki program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Jadi pusat masalah perkonomian masyarakat di sekitar. Di sisi bangunan masjid ada klinik yang siap melayani keluhan kesehatan masyarakat. Ada juga kamar inap sekelas setara hotel bintang 3 ditujukan untuk musafir yang butuh istirahat. Sehingga, tidak perlu tidur di masjid pelataran masjid. Semua ini fasilitas ini tanpa biaya, kecuali kamar inap bagi yang mampu dipersilakan bayar.
Jika uang kas belum habis, maka biaya akan ditujukan ke usaha UMKM masyarakat. Bagi masyarakat yang ingin usaha bisa kirim proposal ke masjid dan kan dikasih modal untuk usaha. Sisanya uang akan disebar ke masjid-masjid binaan untuk kebutuhan operasional.
Ketua Dewan Takmir Masjid Jogokariyan Ust. Muhammad Jazir bilang program uang kas nol rupiah untuk mengembalikan uang jemaah kembali ke jemaah. Menurutnya banyak yang salah kaprah dari manajemen pengurus masjid yang pelit mengeluarkan uang karena hitung-hitungan. Buatnya pengurus masjid harus bermental orang kaya yang hobi memberi. Sehingga, pengurus akan mencari berbagai cara agar uang infaq terus berputar.
0 Komentar