Korban Pelecehan Kok Disalahin?
2,140 • Dipublish 26 April 2019BN mahasiswi asal Jakarta dilecehkan oleh penumpang lain didalam kereta saat menuju Surabaya. Ia naik kereta Jakarta-Surabaya untuk kembali kuliah sehabis liburan di rumah bersama keluarga.
Dalam perjalanan dia dilecehkan oleh penumpang berinisial AR saat sedang tidur. BN sempat diajak mengobrol panjang oleh pelaku mulai dari profesi, keluarga dan hubungan asmara. Karena merasa tidak nyaman BN tidur di kursinya. TIba-tiba dia digerayangi oleh pelaku yang berada disebelahnya.
Sesaat BN diam karena ketakutan dan berusaha cari pertolongan lewat sosial media. Lalu temannya menelfon minta dirinya lapor ke satpam.
BN beranikan diri untuk melapor ke satpam.
BN dan pelaku dipertemukan oleh pelaku untuk melakukan mediasi. Namun, alih-alih mendengarkan keluhan BN petugas kereta justru menyalahkan pakaian BN.
Kasus berakhir secara kekeluargaan namun BN merasa tidak terima dengan perilaku petugas KAI tersebut.
Co-Founder Lentera Sintas Indonesia dr Sophia Hage menyayangkan perilaku petugas KAI tersebut. Sophia justru melihat ada perilaku menghakimi yang dilakukan petugas ke korban pelecehan.
KAI bisa belajar dari KCI, perusahaan yang sama soal penanganan pelecehan seksual di ruang publik.
Harusnya petugas bisa mendengarkan lebih dulu apa yang baru saja dia alami. Dan langsung mengantarkannya ke proses pelaporan hukum.
Dalam perjalanan dia dilecehkan oleh penumpang berinisial AR saat sedang tidur. BN sempat diajak mengobrol panjang oleh pelaku mulai dari profesi, keluarga dan hubungan asmara. Karena merasa tidak nyaman BN tidur di kursinya. TIba-tiba dia digerayangi oleh pelaku yang berada disebelahnya.
Sesaat BN diam karena ketakutan dan berusaha cari pertolongan lewat sosial media. Lalu temannya menelfon minta dirinya lapor ke satpam.
BN beranikan diri untuk melapor ke satpam.
BN dan pelaku dipertemukan oleh pelaku untuk melakukan mediasi. Namun, alih-alih mendengarkan keluhan BN petugas kereta justru menyalahkan pakaian BN.
Kasus berakhir secara kekeluargaan namun BN merasa tidak terima dengan perilaku petugas KAI tersebut.
Co-Founder Lentera Sintas Indonesia dr Sophia Hage menyayangkan perilaku petugas KAI tersebut. Sophia justru melihat ada perilaku menghakimi yang dilakukan petugas ke korban pelecehan.
KAI bisa belajar dari KCI, perusahaan yang sama soal penanganan pelecehan seksual di ruang publik.
Harusnya petugas bisa mendengarkan lebih dulu apa yang baru saja dia alami. Dan langsung mengantarkannya ke proses pelaporan hukum.
0 Komentar